Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang terus berupaya memaksimalkan segala potensi pajak daerah yang ada. Hal itu karena target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan tahun ini meningkat signifikan.
Kepala Bapenda Padang, Alfiadi mengungkapkan, tahun ini target PAD Padang mencapai Rp. 824,377 miliar. Jumlah tersebut meningkat sekitar Rp. 200 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp603 miliar lebih. Target tersebut merupakan gabungan target PAD dari 16 OPD lainnya di Kota Padang. Untuk Bapenda sendiri targetnya Rp. 580,835 miliar lebih.
“Banyak potensi-potensi pendapatan dari pajak dan retribusi yang selama ini belum tergarap maksimal. Target itu tidak mustahil dicapai bila seluruh jajarannya efektif bergerak menyasar semua potensi pajak dan retribusi,” ungkapnya di Media Center Pemko Padang, Rabu (20/2/2019).
Ia mengatakan, pajak restoran/rumah makan misalnya, masih banyak restoran yang masih enggan menyetorkan pajaknya. Padahal, pajak yang mereka setor bukan dari uang mereka, namun dari uang konsumen yang membayar.
Begitu pun PBB-P2, juga belum tergarap maksimal. Menurutnya, saat ini nilai PBB di beberapa daerah masih sama di setiap rumah. Padahal jika dihitung, nilainya lebih dari itu.
“Masa iya rumah satu lantai, sama PBB-nya dengan rumah tiga lantai. Jadi ini yang akan kita validkan datanya. Sehingga PBB yang mereka bayar sesuai dengan kondisi riil,” jelasnya.
Selanjutnya, Alfiadi mengulas, lalu ada beberapa potensi lain yang selama ini dilupakan.
“Seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) belum kita sentuh. Rumah kos-kosan, air tanah, transaksi berbasis online dan lain sebagainya.”
“Selain itu, Bapenda Padang akan membangun sinergi dengan OPD-OPD di lingkungan Pemko Padang serta penguatan relasi kerja dan perusahaan-perusahaan penyetor pajak, guna mewujudkan kepatuhan dalam menunaikan kewajibannya,” tutupnya.
Sumber: valora